Batam - JBN Indonesia -- Pernyataan HS, oknum penyalur/agen Pekerjaan Migran Indonesia (PMI) melalui salah satu media nasional yang mengaku kegiatan pengiriman PMI selama ini dibeking oleh oknum Jendral Bintang Dua menjadi bola panas. Pernyataan tersebut bisa menjadi pintu masuk bagi kepolisian untuk memeriksa HS dan seluruh agen PMI yang diduga terlibat dalam pengiriman tenaga kerja secara ilegal.
Aliansi LSM ORMAS Peduli Kepri yang diketuai Ismail Ratusimbangan secara tegas meminta pihak kepolisian untuk memeriksa oknum HS tersebut. Munculnya desakan tersebut, selain pernyataan HS terkait bekingan oknum Jenderal, juga dipicu dugaan pengancaman dan fitnah yang dilakukannya terhadap newstrobos.com ketika meminta konfirmasi terkait pernyataannya di media.
Bermaksud hendak melakukan konfirmasi, justeru wartawan newstrobos.com mendapatkan fitnah bahkan ancaman kekerasan.
"Mengatakan mari kita duel satu lawan satu, kamu sudah saya kasih duit tapi buat berita tidak benar," tulis HS agen PMI di Pelabuhan Internasional Batam Center melalui pesan Whatshaap. Jawaban HS tersebut tentu membuat kaget si wartawan, sedangkan ketemupun dengan HS belum pernah
Menurut Ismail, atas pengakuan Oknum HS tentunya membuka tabir benar adanya kegiatan pengiriman PMI selama ini melalui pelabuhan internasional Batam center.
"Ini pintu masuk pihak Kepolisian agar memeriksa semua orang yang terlibat dalam pengiriman PMI selama ini yang tidak melalui prosedur" ujar Ismail.
Dikatakan Ismail, Jangan sampai pihak Kepolisian tidak segera bertindak, sebab dengan beraninya HS mengatakan bahwa telah dibeking oleh oknum Jendral Bintang Dua.
Ucapan HS harus dipertanggung jawabkan, karena dengan mengatakan dibeking oleh oknum Jenderal Bintang Dua, dengan sendirinya merusak nama baik institusi seperti Kepolisian dan TNI, karena pejabat yang memiliki Jenderal hanya Kepolisian dan TNI.
Ismail juga meminta pihak Kepolisian menutup pintu keberangkatan untuk PMI yang bermodal Paspor wisata untuk bekerja keluar negeri karena mereka akan menjadi sapi perahan para Oknum terkait. (*)
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
.jpeg)
.jpeg)
