Ketua Komisi III DPRK Aceh Tamiang, M. Irwan Effendi. (ERWAN|BERNAS NETWORK) |
Aceh Tamiang, JBN Indonesia -- Kementerian PUPR RI diminta untuk segera merealisaaikan pembangunan Waduk Sendimentasi Perusahaan Daerah (Perumda) Tirta Tamiang Kabupaten Aceh Tamiang.
Desakan itu datang dari Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang setelah melihat dan mendengar langsung apa yang disampaikan oleh manajemen Perumda Tirta Tamiang serta menyikapi banyaknya keluhan para pelanggan akan suplai air.
" Kita sangat berharap Kementerian PUPR RI merealisasikan pembangunan Waduk Sendimentasi Tirta Tamiang," sebut Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Tamiang, M. Irwan Effendi kepada BERNAS NETWORK, Selasa (19/7/2022) diruang kerjanya.
Menurut Politisi Partai Nasional Aceh (PNA) ini mendesak Pemerintah Pusat melalui Kementerian PUPR sangat cukup beralasan karena kebutuhan air merupakan kebutuhan primier setiap orang.
"DED Pembangunan Waduk Sendimentasi Tirta Tamiang dua tahun lalu sudah diantar oleh pihak manajemen Tirta Tamiang ke Kementerian PUPR, jadi tolong bantu masyarakat Aceh Tamiang untuk memenuhi kebutuhan primier ini," tegas Wan Ali sapaan akrab M. Irwan Effendi.
Menurutnya desakan ini juga dilatarbelakangi akibat kendala yang selama ini menjadi kegiatan runtinitas Tirta Tamiang yang selalu mengatasi pengorekan kanal intake.
" Pasca air Sungai Tamiang meluap ataupun terjadi hujan dengan durasi lama akibat, pihak perusahaan Tirta Tamiang harus melakukan pengerukan kanal akibat tertutup dengan lumpur. Tentu ini sangat terganggu dengan distribusi air kepelanggan," urainya.
Jadi menurutnya sangat beralasan agar pihak Kementerian PUPR merealisasikan pembangunan Waduk Sendimentasi Tirta Tamiang.
"Air kebutuhan premier setiap orang, dengan merealisaaikan pembangunan Waduk Sendimentasi berarti pemerintah sudah menjamin salah satu kebutuhan akan hajat orang banyak," sebut Wan Ali mengakhiri.
Sebelumnya Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Tamiang Kabupaten Aceh Tamiang saat ini mengalami kendala serius dalam suplai air ke pelanggan.
Hal itu terjadi akibat belum permanennya ‘Kanal Intake’ yang dimiliki oleh perusahaan yang bergerak di bidang Air Minum tersebut.
Sehingga dengan kondisi saat perusahaan berplat merah tersebut akan terus menerus mengalami kedangkalan kanal yang terjadi setelah air sungai meluap (banjir) ataupun pasca hujan deras.
"Ini kondisi perusahaan kita, pasca air Sungai Tamiang meluap seluruh karyawan di bagian pengelolaan PDAM harus kerja ekstra siang malam, bahkan kalau terjadi hujan dengan durasi lama akibat juga sama yaitu kanal akan tertutup dengan lumpur," sebut Direktur Perumda Tirta Tamiang Kabupaten Aceh Tamiang, Ismail kepada BERNAS NETWORK, Selasa (19/7/2022) di lokasi pengelolaan air yang berada di Kampung Kesehatan Kecamatan Karang Baru.
Ismail menyampaikan kondisi ini tidak dapat dielakan bahkan menjadi kegiatan rutinitas perusahaan dengan menggunakan alat berat pasca banjir ataupun hujan.
Menurutnya Ismail kondisi ini akan teratasi ketika perusahaan mempunyai waduk yang permanen.
"Dua tahun lalu kita sudah ajukan ke Kementerian PUPR RI, pengajuannya berupa DED lengkap untuk membangun Waduk Sendimentasi senilai 48 miliar," sebutnya.
Menurut Ismail dengan direalisasikan pengajuan DED untuk membangun Waduk Sendimentasi senilai 48 miliar oleh Kementerian PUPR RI maka kebutuhan air sebagai kebutuhan primier akan terjawab.
"Air merupakan kebutuhan Primier, jadi kita mohon kepada masyarakat Aceh Tamiang untuk bersama - sama berdoa agar Kementerian PUPR segera merealisasikan pembangunan Waduk Sendimentasi Tirta Tamiang," sebut Ismail mengakhiri.
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia