BPBD saat Berkunjung ke sekretariat DPC KWRI Kabupaten Pringsewu. (Humas) |
PRINGSEWU, JBNINDONESIA.COM - Keberlangsungan ekosistem alam menjadi tanggung jawab moral setiap individu. Seperti memperhatikan setiap dampak lingkungan sekitar yang saat ini banyak mengalami aspek perubahan karena faktor lingkungan yang semakin berubah-ubah.
Misalkan yang terjadi di wilayah kabupaten Pringsewu provinsi Lampung. Terjadinya perubahan lahan fungsi yang beralih menjadi pemanfaatan yang bukan fungsi aslinya, menjadi faktor alasan timbulnya bencana alam. Selain itu juga, perubahan iklim menjadi salah satu pemicu pemanasan global hingga berdampak kestabilan alam yang semakin tak seimbang.
Pencegahan kerusakan ekosistem perlu dilakukan. Termasuk pembenahan di segala segi perlu menjadi perhatian sosial oleh berbagai elemen.
Seperti disampaikan Kepala Bidang (Kabid) pencegahan dan kesiapsiagaan ( PKS) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pringsewu Pahrrurozi, dalam kunjungannya ke kantor sekretariat DPC komite wartawan reformasi Indonesia ( KWRI) Kabupaten Pringsewu, dalam rangka menjalin sinergitas BPBD dan awak media tergabung di KWRI Kabupaten Pringsewu, Senin (22/8/22).
Menurutnya, penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi.
Untuk itu, kata Pahrrurozi, dalam menghadapi berbagai bencana baik bencana alam, bencana non-alam hingga bencana sosial, diperlukan upaya penanggulangannya.
" Kegiatan pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan BPBD termasuk berbagai pihak. Sebagai upaya untuk menghilangkan dan atau mengurangi ancaman bencana jadikan ini tanggung jawab bersama, "imbuhnya.
"Semoga dalam kesempatan ini BPBD beserta awak media bisa mengumandangkan pencegahan bencana baik secara langsung atau melalui fungsi peranan pemberitaan media khususnya, "sambungnya.
Ketua DPC KWRI Kabupaten Pringsewu Davit Segara dalam kesempatan tersebut menyambut hangat kunjungan BPBD. Untuk itu, kata dia, dirinya berharap supaya kedepannya antara pemerintah daerah melalui BPBD dapat terus bersinergi guna mendukung segala program positif untuk keberlangsungan kemajuan kabupaten Pringsewu.
Menurut Davit, kerusakan alam bisa terjadi karena faktor manusianya. Untuk itu, Masyarakat dituntut untuk saling bahu membahu mengambil tindakan untuk kepentingan pencegahan.
"Masyarakat khususnya di wilayah kabupaten Pringsewu ini harus segera berbenah. Sebab, kerusakan akan semakin diperparah dengan tidak adanya perhatian serius oleh berbagai kalangan, "Ujar Davit.
Dalam konteks umum, lanjut Davit, peralihan fungsi lahan saat ini menjadi perspektif atau berbagai pandangan negatif di kabupaten Pringsewu. Sebagai contoh area lahan pertanian yang saat ini banyak disulap menjadi permukiman warga sehingga dapat mengancam basis ketahanan pangan.
" Ini perlu jadi PR bersama. Soalnya banyak areal persawahan sekarang ini disulap menjadi area permukiman atau ruko, sehingga basis ketahanan pangan terancam, selain mengancam kesenangan alam ini juga bisa menciptakan dampak sosial yang lainnya di masyarakat, "tutup Davit. (Humas KWRI)
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia