Pembukaan Konferensi ke-VII FKUB di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Tanjungpinang. (Dok.Humas Kepri)
Kepulauan Riau, JBN Indonesia - Konferensi Nasional Ke-VII Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) resmi digelar di Provinsi Kepri (Kepulauan Riau). Pembukaan dilakukan langsung oleh Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro bersama Gubernur Kepulauan Riau H.Ansar Ahmad, Ketua Asosiasi FKUB se-Indonesia Ida Pangelinsir Agung Putra Sukahet, dan Ketua FKUB Provinsi Kepri Handarlin Umar di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Kota Tanjungpinang, pada hari Kamis 06 Oktober 2022.
Konferensi
Nasional FKUB Ke-VII yang digelar dari 5 sampai 7 Oktober 2022 ini mengambil
tema "Berkemajuan Dalam Kemajemukan". Dalam sambutannya, Ansar
mengatakan kerukunan menjadi modal utama dalam menuju kesejahteraan dan
kemajuan Kepri. Gubernur Ansar menyebutkan banyaknya keragaman suku bangsa yang
terdapat dalam lingkungan masyarakat Kepri tidak menjadi penghalang untuk terus
menjaga kekompakan dan persatuan dalam membangun provinsi ini. "Kepri ini bisa dibilang miniaturnya
Indonesia, karena sejak dari dulu sudah banyak masyarakat pendatang di Kepri
sehingga banyak sekali keragaman di Kepri baik dari suku bangsa dan agama, dan
selama ini kerukunan itulah yang terus kami jaga sehingga Kepri bisa terus
kondusif" Ujarnya.
Melalui Konferensi Nasional FKUB, Ansar mengajak seluruh masyarakat
Kepri dan masyarakat Indonesia untuk terus menjaga kerukunan dan menjunjung
tinggi toleransi antar umat beragama. Menurutnya, tantangan yang akan dihadapi
masyarakat kedepannya akan semakin berat dengan laju globalisasi yang tidak
bisa dibendung akan membuat perpecahan mudah muncul apabila masyarakat tidak
mampu menjaga kerukunan yang telah disemai sejak lama "Untuk itulah kami
sangat mengapresiasi kehadiran FKUB yang selalu memberikan semangat kerukunan
antar umat, kami selalu mendukung FKUB untuk menciptakan kerukunan dan
persatuan di masyarakat," Ucap Ansar.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam
Negeri (Kemendagir) Suhajar Diantoro menyampaikan pesan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia (RI) Tito Karnavian yang terus mendorong agar FKUB agar tidak pasif,
tetapi lebih proaktif dalam memelihara kerukunan umat beragama. Proaktif untuk
mendeteksi, proaktif untuk melakukan pemetaan potensi gangguan. "FKUB juga
harus proaktif untuk mencari solusi dan mediasi untuk meredam gangguan
kerukunan umat beragama," kata Suhajar Diantoro.
Hal senada diaminkan Ida Pangelinsir, dirinya berpendapat FKUB memang secara aktif terus menyuarakan
akan pentingnya kerukunan umat beragama. Menurutnya bangsa Indonesia sudah
memiliki modal dasar yang kuat untuk menjaga kerukunan yaitu empat konsensus
dasar kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka
Tunggal Ika, dan NKRI.
Pada kesempatan kali ini, Ansar juga mendapatkan penghargaan dari
FKUB se-Indonesia sebagai Gubernur Peduli Kerukunan. Ansar dipandang pantas
mendapatkan penghargaan tersebut karena selama ini Provinsi Kepulauan Riau
tidak pernah diterpa oleh permasalahan intoleransi dan perpecahan diantara umat
beragama. (iB/JBN)
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia