Bupati Situbondo saat menerima Rekor MURI lukisan wajah pahlawan nasional KHR. As’ad Syamsul Arifin (Heru/JBN Indonesia)
SITUBONDO JAWA TIMUR, JBN Indonesia – Bertepatan dengan Peringatan Hari Pahlawan 10 November 2022, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) mencatat rekor baru berupa lukisan wajah pahlawan nasional KHR. As’ad Syamsul Arifin, Kamis (10/11/2022).
Ada 1.231
siswa melukis gambar Kiai As’ad saat peringatan hari pahlawan nasional 10 November 2022. “Hari ini, kami dari MURI
berkesempatan datang ke Kabupaten Situbondo untuk mencatat kegiatan spektakuler
yaitu melukis wajah pahlawan nasional asal Situbondo bernama Kiai As’ad,” jelas Representatif MURI, Sri Widayati.
Lebih lanjut, Sri Widayati mengatakan, sejauh ini belum ada lukisan wajah pahlawan masuk
catatan MURI. Baru kali ini ada kegiatan melukis wajah pahlawan nasional dengan
jumlah terbanyak yang diikuti 1. 231 siswa. “Oleh karena itu, secara resmi MURI mencatat capaian ini sebagai rekor baru dunia. Karena pahlawannya berasal dari
Indonesia, maka MURI secara remi mencatat sebagai rekor dunia dengan nomor
10647,” tegas Sri
Widayati.
Selanjutnya, kata Sri Widayati, MURI menyerahkan rekor lukisan wajah pahlawan nasional Kiai
As’ad kepada Bupati Situbondo, Karna Suswandi. Petugas MURI dan Bupati
Situbondo juga melaksanakan foto bareng bersama 1. 231 siswa yang melukis wajah Kiai
As’ad yang berlangsung di auditorium pondok pesantren Salafiyah-Syafi’iyah
Sukorejo, Banyuputih, Situbondo.
Bupati Situbondo Karna Suswandi mengatakan bahwa,
pihaknya sangat bersyukur dengan capaian peserta
sebanyak 1.231 yang mengikuti lomba melukis wajah pahlawan nasional KHR. As’ad Syamsul Arifin ini. “Bukan karena tercatat sebagai rekor
MURI, tapi kami bangga dengan antusias para siswa yang melukis wajah pahlawan nasional KHR. As’ad Syamsul
Arifin,” kata Bupati Karna
Suswandi.
Sekedar mengingatkan, KHR. As’ad Syamsul Arifin menerima anugerah gelar pahlawan nasional dari
Presiden Joko Widodo pada tahun 2016 silam. Kiai As’ad merupakan pendiri sekaligus pengasuh pondok pesantren
Salafiyah-Syafi’iyah Sukorejo, dengan jumlah santrinya mencapai belasan ribu orang.
Kiai As’ad
merupakan sosok pejuang di masa kemerdekaan. Kiai As’ad juga salah
satu tokoh penting yang ikut
andil berdirinya
jam'iyah Nahdlatul Ulama (NU). Pada masa itu, Kaia As’ad menjadi mediator restu
Syaikhona Kholil Bangkalan kepada KH. Hasyim Asy’ari. Kiai As’ad yang diberi
tugas oleh Syaikona Kholil
mengantar tongkat dan tasbih kepada KH. Hasyim Asy’ari.
Selain itu, Kiai As’ad juga menjadi salah satu aktor penting dalam penerimaan asas tunggal Pancasila
sebagai ideologi negara, melalui Muktamar NU ke-27 yang
dilaksanakan di Pondok
Pesantren Salafiyah-Syafi'iyah Sukorejo, pada tahun 1984, silam. (Heru/JBN)
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia