![]() |
Gurindam Dua Belas Gubahan Raja Ali Haji (Dok.Indah JBN) |
KEPRI, JBN Indonesia – Telah ditampilkan lebih dari 5.000 orat-oret pada Google Doodle yang biasanya dibuat untuk memperingati peristiwa penting atau prestasi, kehidupan para ilmuwan, pelopor dan para seniman terkemuka dunia yang diciptakan oleh Tim Desainer Google.
Pada hari sebelumnya, Jum’at 04 November 2022 Google Doodle
meletakkan Nasi Jollof hidangan klasik dari Afrika Barat. Hari ini Google
Doodle menampilkan ilustrasi seorang pria paruh baya dengan mengenakan kacamata
dan peci hitam dalam sebuah buku serta pena bulu.
Menurut informasi yang didapatkan, pria tersebut adalah sosok Raja
Ali Haji Bin Raja Haji Ahmad. Seorang sastrawan abad ke-19 sang penggubah Gurindam
Dua Belas dan tokoh yang memprakarsai penyusunan dasar – dasar tata bahasa
Melayu.
![]() |
Tampilan Google Doodle 05 November 2022 (Dok.Google Noodle) |
Tepat 18 tahun yang lalu 05 November 2004, Raja Ali Haji telah mendapatkan penghargaan kehormatan dengan gelar Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Republik Indonesia atas kontribusinya pada bahasa, sastra, budaya Melayu, dan sejarah Indonesia.
Pangeran Bugis – Melayu itu dilahirkan pada tahun 1808 di Pulau
Penyengat, Provinsi Kepulauan Riau. Sosoknya dianggap sebagai salah satu
penulis Indonesia yang berjasa besar dalam mencatat dasar-dasar tata bahasa
Melayu untuk pertama kalinya lewat buku Pedoman Bahasa yang menjadi standar
bahasa Melayu.
Tak hanya Gurindam Dua Belas, Raja Ali Haji juga menciptakan karya
– karya indah lainnya, meliputi kamus Melayu, teks pendidikan tentang tugas
Raja, silsilah Melayu – Bugis, antologi puisi, dan Tuhfat Al-Nafis atau “Hadiah
Berharga” yang dianggap sebagai sumber tak ternilai tentang sejarah Semenanjung
Melayu serta karya lainnya.
Raja Ali Haji adalah cucu dari Raja Haji Fisabilillah Yang Dipertuan
IV dari Kerajaan Riau-Lingga yang juga sempat memerintah Kerajaan di daerah
Lingga bersama dengan sepupunya Raja Ali Bin Raja Ja’far pada usia 34 tahun.
“Assalamualaikum Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh, Gurindam
Due Belas, Gubahan Raje Ali Haji”
Dilantunkan dengan irama syair khas melayu dan dengan bahasa melayu pula sebelum memulai
pembacaan Gurindam Dua Belas yang merupakan Mahakarya Raja Ali Haji yang paling
dikenal hingga saat ini. Berisikan 12 Pasal tentang nasihat atau petunjuk
hidup. Nasihat tersebut, antara lain terkait ibadah, kewajiban raja, kewajiban
anak terhadap orangtua, tugas orangtua kepada anak, budi pekerti, dan hidup
bermasyarakat.
Gurindam Dua Belas diciptakan di Pulau Penyengat pada tahun 1847 saat
Raja Ali Haji berusia 38 tahun. Tujuannya, agar nilai-nilai keislaman tidak
terkikis oleh konflik internal dan eksternal yang terjadi pada masyarakat
Melayu saat itu. Kemudian diterbitkan sebagai sastra Melayu pada tahun 1953.
Raja Ali Haji tutup usia pada 1873 di Pulau Penyengat, Kepulauan
Riau. Jenazahnya kemudian disemayamkan di Kompleks Pemakaman Engku Putri Raja
Hamidah. Guna mengenang karya sastranya, Gurindam Dua Belas diabadikan
sepanjang dinding bangunan makan Raja Ali Haji. (iB/JBN)
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia