Dibawah, Kepala Balai TN Baluran Dr Johan Setiawan saat memeriksa kondisi Banteng Dimas (Heru/JBN Indonesia) |
JBN Indonesia.com – SITUBONDO JAWA TIMUR - Malam ini Balai Taman Nasional Baluran Kabupaten Situbondo kedatangan Indukan Banteng Jantan dari Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Kedatangan indukan Banteng jantan itu, salah satu upaya menghasilkan keturunan atau bibit unggul dan tangguh dengan morfologi dan genetik yang unggul, Selasa (10/10/2023).
“Bertepatan road to puncak Hari Konservasi Alam Nasional (HKAN) dan dalam rangka memeriahkan Hari Satwa Sedunia (World Animal Day). Indukan banteng Jawa (Bos Javanicus) dari lembaga konservasi TSI II Prigen tersebut didatangkan ke Taman Nasional Baluran Situbondo untu dijadikan pejantan unggul bagi 5 ekor banteng betina di Taman Nasional Baluran,” jelas Kepala Balai TN Baluran, Dr Johan Setiawan.
Lebih lanjut, Dr Johan Setiawan mengatakan, 1 ekor banteng
jantan telah disiapkan oleh pihak manajemen TSI II Prigen untuk SSB Taman Nasional
Baluran. Indukan Jantan tersebut di kasih nama “Dimas” yang merupakan keturunan
dari indukan betina bernama “Dini” dan indukan jantan bernama “Matos” dan
terlahir di TSI II Prigen pada tanggal 22 Agustus 2017.
“Program yang dilakukan di SSB Taman Nasional Baluran
tersebut menjadi salah satu contoh upaya konservasi exitu link to insitu di
Jawa Timur sekaligus merupakan bagian dari bentuk kerja sama KLHK dengan
Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI),” tutur Dr Johan Setiawan.
Atas dasar hal tersebut, sambung Dr Johan Setiawan, maka
melalui surat direktur konservasi keanekaragaman hayati spesies dan venetik
(KKHSG) kepada direktrur Taman Safari Indonesia (TSI) II Prigen, Pasuruan tertanggal
26 September 2023 perihal Plperolehan pejantan indukan banteng, dilaksanakan
dengan memilih pejantan indukan yang layak.
“Pejantan banteng bernama “Dimas” telah diperiksa tim medis
dari TSI II Prigen dengan metode yang terukur dan dapat dipertanggungjawabkan
secara ilmiah. Alhamdulillah dari hasil serangkaian uji tersebut, Dimas
dinyatakan sehat dan sangat layak untuk dijadikan indukan bagi pengembangbiakan
banteng di SSB TN Baluran," terang Dr Johan Setiawan.
Lebih lanjut, Dr Johan Setiawan menjelaskan, sebagai satwa
yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No
106/2018, dan termasuk “endangered” secara IUCN Redlist, upaya peningkatan
populasi banteng Jawa harus menjadi perhatian penting sebagaimana Surat
Keputusan Direktur Jenderal KSDAE No. 180/IV-KKH/2015 bahwa banteng termasuk
salah satu dari 25 jenis satwa prioritas yang perlu ditingkatkan populasinya.
"Banteng Dimas akan segera ditranslokasi dari TSI II
Prigen ke SSB TN Baluran. Harapan bersama bahwa Banteng bernama “Dimas” akan
tumbuh berkembang dengan baik di kandang SSB TN Baluran, sehingga mampu
memberikan keturunan banteng Jawa yang siap dilepasliarkan kembali di habitat
alami TN Baluran," kata Dr Johan Setiawan.
Agar Banteng “Dimas” tidak stres, maka rencananya indukan
banteng jantan ini besok pagi akan diturun dari mobil dan akan dikandangkan. “Berdasrkan
penelitian yang dilakukan petugas TN Baluran dan pihak lainnya, untuk populasi banteng
yang ada di Taman Nasional Baluran saat ini, sebanyak 211 ekor. “Kita mendatang
Banteng Dimas sebagai upaya untuk memperkaya populasi banteng di Taman Nasional
Baluran Situbondo,” jelas Dr Johan Setiawan.
Dilain pihak, Plt Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati
Spesies dan Genetik Drh Indra Exploitasia menyampaikan bahwa penambahan 1 ekor
banteng jantan dari TSI II Prigen ke Suaka Satwa Badak Taman Nasional Baluran
sebagai implementasi program ex-situ linked to in-situ dan bagian dari Global
Species Management Plan (GSMP).
“Langkah ini diharapkan sudah benar-benar melalui proses pemilihan indukan yang unggul, sehat dan secara genetik bagus, sehingga harapannya dapat dilakukan perencanaan program pengembangbiakan semi alami di SSB TN Baluran dengan baik. Dalam konteks GSMP, tidak hanya satwanya saja yang ditransfer, tetapi juga ilmu pengetahuan dan teknologi pengembangbiakan banteng untuk peningkatan kapasitas petugas Taman Nasional Baluran dan Lembaga konservasi seperti TSI II Prigen," jelas Indra.
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia