Suasana pertemuan pekon persiapan Krisno Mulyo Barat (ist). |
PRINGSEWU, JBN INDONESIA - Dalam upaya pencegahan dini terhadap penularan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di masyarakat, Pemerintah Pekon Persiapan Kresnomulyo Barat, Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu melakukan berbagai langkah penting.
Dengan menggagas sebuah pertemuan Sedekah Ilmu dengan tema “ Demam Berdarah, Penyebab dan Pencegahannya” Sedekah tidak melulu harus dengan mengeluarkan harta.
Seorang yang memiliki ilmu dan mengajarkan ilmu tersebut untuk kemaslahatan orang banyak, juga merupakan sedekah yang memiliki keutamaan tersendiri. Sedekah dengan ilmu punya dampak yang besar.
Terutama bersedekah dengan mengajarkan ilmu, yang dapat membuat seorang manusia lebih mendekat kepada Allah dan memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia Adapun pemateri kali ini adalah Bapak Sagiman selaku Kepala UPT Puskesmas Ambarawa yang diwakilkan Bapak Purwadi.
Adapun peserta yang hadir terdiri dari unsur Tokoh Masyarakat,BHP, Karang Taruna ,Aparatur Pekon, Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, Remaja Islam Masjid ( RISMA ), Pendamping serta perwakilan Ketua Keluarga Penerima Manfaat ( KPM ) Program Keluarga Harapan (PKH).
Pada agenda pembukaan, Agus Purnomo Pj Kepala Pekon menyampaikan bahwa “ Maksud dan Tujuan dari Sedekah Ilmu kali ini adalah memberikan pemahaman, wawasan serta pengetahuan tentang DBD sekaligus rencana tindaklanjut baik jangka pendek,menengah dan panjang yang melibatkan seluruh komponen dimasyarakat. Pertemuan kali ini juga bagian dari Mitigasi dan antisipasi peralihan Musim Kemarau ke Musim Penghujan. Disamping hal tersebut, “ Sedekah Ilmu “ kedepan akan menjadi agenda rutin Pemerintah Pekon dengan kontek serta konsep yang berbeda menyesuaikan dengan kebutuhan serta kasus yang dihadapi.
Demam berdarah atau DBD adalah penyakit yang menular melalui nyamuk yang terjadi di daerah tropis dan subtropis di dunia. Gejala DBD yang umum adalah demam tinggi dan gejala seperti flu.
Nyamuk yang bisa menularkan virus ini adalah Aedes aegypti.Ketika nyamuk menggigit seseorang yang terinfeksi virus dengue, virus tersebut masuk ke dalam nyamuk. Kemudian, ketika nyamuk yang terinfeksi menggigit orang lain, virus memasuki aliran darah orang itu dan menyebabkan infeksi hingga gejala DBD muncul.
Nyamuk ini cenderung menggigit pada pagi (pukul 09.00 – 10.00) dan sore hari (16.00-17.00). Virus Dengue dapat masuk ke dalam aliran darah manusia melalui gigitan juga ketika nyamuk tersebut menghisap darah. Nyamuk yang menyebabkan demam berdarah memperoleh virus Dengue dari individu yang sudah terinfeksi virus tersebut. Jadi, seseorang memiliki potensi yang lebih tinggi terhadap penyakit ini apabila bertempat tinggal di daerah yang memiliki tingkat kasus demam berdarah yang tinggi” jelas Purnomo, Selasa (19/12/23).
Lanjutnya, adapun Rencana Tindak Lanjut (RTL) dari Pertemuan Sedekah Ilmu kali ini sebagai berikut Mengadakan Program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan melakukan 3MPlus (menguras, menutup dan memanfaatkan kembali), minimal seminggu sekali dilakukan. Membagikan obat abate kepada masyarakat berkoordinasi dengan UPT Puskesmas Ambarawa. Pemantauan Jentik Berkala (PJB) seminggu sekali, dengan membuat kelompok G1R1J “Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (Juru Pemantau Jentik). Membuat Brosur tentang DBD dan pencegahannya lalu disebarkan kepada masyarakat. Melakukan sosialisasi bersama dengan pihak kesehatan. Bisa diadakan seminggu sekali setiap hari Jum’at.
Menutup acara yang dilaksanakan di Aula Pekon Selasa,19/12/2023, Agus Purnomo meyampaikan bahwa hari Jum’at esok akan langsung dilaksanakan Gotongroyong bersama seluruh komponen yang hadir pada hari ini. (Rawi/*)
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia