Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi, Jum'at (5/4). [Foto : Tangkapan layar kanal YouTube MK] |
JBN Indonesia, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani Indrawati penuhi panggilan Mahkamah Konstitusi (MK) untuk hadir memberikan keterangan dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024 di MK, Jakarta, Jum'at (5/4).
Sri Mulyani mengaku percaya MK dapat menjadi forum salah satu cara merawat nalar publik dengan menjelaskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menjadi sarana gotong royong anak bangsa.
Mulanya, Sri Mulyani mengatakan APBN adalah instrumen penting penentu cita-cita bernegara. Karena itulah, harus dikelola dan dijalankan dengan penuh tanggung jawab dengan tata kelola yang baik, transparan dan akuntabel.
"Anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN adalah instrumen penting dan strategis serta penentu untuk mencapai cita-cita bernegara dan oleh karenanya harus dikelola dan dijalankan dengan penuh tanggung jawab dengan tata kelola yang baik transapran dan akuntabel," jelasnya.
Ia berharap melalui sidang MK ini menjadi forum salah satu cara merawat nalar publik dengan menjelaskan APBN menjadi sarana gotong royong anak bangsa.
"Forum di MK, Yang Mulia ini kami percayai menjadi salah satu cara merawat nalar publik dengan menjelaskan dan mendiskusikan bagaimana APBN menjadi sarana gotong royong anak bangsa," ujarnya.
Sri Mulyani juga menyampaikan bahwa negara hadir dalam memberikan bantuan subdisi, bansos maupun jaminan sosial. Hal itu merupakan mandat menuju kesejahteraan berkeadilan.
"Dimana yang mampu bekrontrtibusi lebih besar dan yang tidak mampu perlu dibantu, melalui belanja publik termasuk subsidi bansos dan jaminan sosial negara hadir menjalankan mandat merawat kehidupan bersama yang diharapkan menuju kesejahteraan berkeadilan," pungkasnya.
(Ay)
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia