HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy Menembus Batas Kemustahilan Dalam Budi Daya Lobster

Minggu, 01 September 2024 | 10:06 WIB Last Updated 2024-09-01T03:06:03Z

 

HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy  gelar meeting di sebuah Hotel ternama Vietnam 


SITUBONDO, JBN Indonesia - Dalam upaya merintis bisnis lobster yang menembus batas-batas tradisional, HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, seorang pengusaha dari Dusun Sokaan, Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran, Situbondo, menyampaikan pandangannya yang berani mengenai budi daya lobster di dalam dan luar negeri sesuai PERMEN KKP No. 7 Tahun 2024. Minggu (1/09/2024).


Membangun bisnis budi daya lobster, baik di dalam negeri maupun luar negeri, hampir mustahil, menurut Haji Lilur—sapaan akrabnya. Namun, ia menegaskan bahwa kemustahilan ini dapat diatasi dengan semangat juang yang kuat. Biaya yang diperlukan untuk budi daya dalam skala besar mencapai ratusan miliar hingga triliunan rupiah. "Hanya dengan semangat pantang menyerah dan dedikasi, kita bisa mengatasi tantangan yang luar biasa ini," ungkap Haji Lilur.


Haji Lilur menjelaskan, budi daya lobster membutuhkan lokasi yang sangat khusus—teluk yang tenang, tanpa arus kuat, dengan kedalaman minimal 8 meter saat surut, dan tingkat keasinan air yang tinggi. Selain itu, perusahaan yang ingin terjun ke bisnis ini harus membayar PKKPRL, izin pemanfaatan ruang laut, yang mencapai Rp18.860.000 per hektar, dengan proses perizinan yang panjang dan rumit.


Lebih jauh, Haji Lilur mengungkapkan tantangan budi daya lobster di luar negeri, yang disebut dalam PERMEN KKP sebagai ekspor benih bening lobster (BBL). Meskipun kerjasama internasional, terutama dengan Vietnam, sudah terjalin, prosesnya tetap rumit dan penuh tantangan. "Meskipun kita sudah menjalin kerjasama dengan negara lain, banyak aturan yang membelenggu ekspor dan membuat prosesnya terasa mustahil," tambahnya.


Tak menyerah pada kesulitan, Haji Lilur membentuk tim di Vietnam untuk memetakan peluang kerjasama dengan pembudi daya lobster besar di sana. Ia berhasil menandatangani MOU dengan 11 perusahaan Vietnam untuk memulai joint venture dalam usaha budi daya lobster. "Ini adalah langkah besar untuk membawa kejayaan Nusantara melalui bisnis lobster di kancah internasional," tegasnya.


Dengan semangat dan kerja keras selama lima bulan, Haji Lilur yakin usahanya akan membuahkan hasil. Ia menjadwalkan budi daya lobster di dalam dan luar negeri akan dimulai pada Oktober mendatang. "Ekspedisi Barong Nusantara akan segera membumi, membawa nama Indonesia terbang tinggi dalam industri lobster dunia," pungkasnya.


Perjuangan pemuda asal Kabupaten Situbondo sebagai seorang pengusaha ini patut diacungi jempol dalam menghadapi kemustahilan dan menembus batas dengan semangat juangnya yang luar biasa, menorehkan sejarah baru dalam dunia budi daya lobster.

Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy Menembus Batas Kemustahilan Dalam Budi Daya Lobster

Trending Now