Owner BALAD Grup berada di Shenzhen China
Shenzhen China, JBN Indonesia – Langkah besar untuk mengukuhkan posisi Indonesia di peta perdagangan hasil laut dunia sedang dijalankan oleh HRM. Khalilur R. Abdullah Sahlawiy, yang mencanangkan misi ambisiusnya sebagai "Raja Laut Indonesia". Berbekal pengalaman dan semangat besar, pengusaha asal Situbondo ini mengumumkan rencana ekspor ratusan ribu ton kerapu, teripang, dan lobster ke pasar internasional, khususnya Shenzhen, China.
Dalam pertemuan dengan perusahaan swasta nasional China, Khalilur memanfaatkan peluang besar untuk memperluas pasar hasil laut Indonesia, terutama kerapu tikus yang memiliki harga fantastis di pasar global.
"Satu kilogram kerapu tikus bahkan lebih mahal daripada satu tronton pasir Gunung Merapi,” ujarnya dengan penuh semangat. Senin (6/01/2025).
Setelah kunjungan ke China, Khalilur mengungkapkan rencananya untuk menjadikan Situbondo sebagai pusat budidaya kerapu dunia. Dia berencana mendirikan lebih dari 5.000 unit keramba di laut Situbondo, menjadikannya "Kabupaten Kerapu Indonesia". Selain itu, budidaya teripang dan lobster juga akan diperluas ke wilayah Teluk Kangean dan Maumere, Nusa Tenggara Timur.
“Dulu saya fokus pada bisnis tambang, hingga saya lupa potensi besar laut di tanah kelahiran saya. Sekarang, waktunya menggerakkan ekonomi Indonesia dari laut. Situbondo, yang sudah dikenal sebagai pusat hatchery kerapu, akan kami akan dimaksimalkan potensinya untuk menjadi tulang punggung ekspor hasil laut Indonesia.
Dalam keterangannya Khalilur menyinggung warisan leluhur sebagai motivasi besar di balik langkahnya. Sebagai keturunan dari Kaisar Xuande Dinasti Ming dan Prabu Brawijaya V, ia merasa memiliki tanggung jawab historis untuk menghubungkan Indonesia dan China dalam perdagangan yang saling menguntungkan. “Saya percaya, kunjungan ini adalah panggilan leluhur saya untuk membawa hasil laut Indonesia ke pentas dunia,” tambahnya.
Langkah besar ini tidak hanya bertujuan untuk meraih pasar internasional, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal. Rencana pengembangan ribuan keramba di Situbondo diproyeksikan akan menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan kesejahteraan nelayan, dan memperkuat ekonomi daerah. “Situbondo bukan hanya rumah bagi saya, tetapi juga bagi masa depan perikanan Indonesia,” katanya dengan penuh keyakinan.
Dengan permintaan tinggi untuk hasil laut berkualitas dari Indonesia, terutama kerapu tikus, Khalilur optimis bahwa ekspor besar-besaran ke China akan menjadi titik awal transformasi industri perikanan Indonesia.
“Indonesia memiliki segalanya untuk menjadi pemimpin dunia di sektor perikanan. Kita hanya perlu keberanian untuk melangkah,” pungkasnya.
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia