Membangun Kekuatan Ekonomi Maritim, BALAD Grup Berambisi Dominasi Pasar Lobster dan Kerapu

Kamis, 09 Januari 2025 | 11:07 WIB Last Updated 2025-01-09T04:07:18Z

 


JAKARTA, JBN Indonesia – Indonesia, negara kepulauan dengan kekayaan laut yang tak terbatas, seharusnya menjadi pemain utama dalam bisnis perikanan global. Namun, ada ironi besar yang harus dihadapi: meski memiliki potensi alam yang luar biasa, Indonesia sering kali hanya menjadi penyedia bahan baku untuk negara lain.  Kamis (9/01/2025).


Salah satu komoditas yang paling mencolok adalah lobster. Benih Bening Lobster (BBL), yang merupakan komoditas bernilai tinggi, sering kali diselundupkan keluar negeri, menuju Singapura dan Vietnam, untuk diproses lebih lanjut dan dijual ke pasar terbesar dunia—China. Sementara itu, Indonesia hanya memperoleh sebagian kecil dari nilai ekonomi yang besar tersebut.


Namun, perubahan besar kini mulai terjadi. Indonesia, melalui inovasi dan semangat kebangkitan nasional, berupaya merebut kembali posisi strategisnya di pasar lobster dunia, sekaligus membuka peluang baru di sektor perikanan. Kisah ini bukan hanya tentang bisnis, tetapi juga tentang harga diri bangsa yang ingin mengubah nasibnya menjadi kekuatan ekonomi maritim global.


Jejak Lobster, Dari Lautan Indonesia ke Pasar Dunia

Perjalanan lobster Indonesia dimulai dari perairan luas yang kaya akan biota laut. Namun, setelah dipanen, banyak benih lobster yang diselundupkan keluar negeri, menuju Singapura, dan akhirnya diproses di Vietnam. Di Vietnam, lobster-lobster tersebut dibudidayakan di wilayah-wilayah seperti Khan Hoa, Phu Yen, dan Binh Dinh, sebelum akhirnya diekspor ke China. Proses ini menguntungkan negara-negara tersebut, namun Indonesia yang menjadi asal lobster-lobster tersebut justru terpinggirkan dari seluruh rantai nilai yang sangat menguntungkan ini.


Ironisnya, Indonesia yang merupakan sumber utama lobster dunia, justru tidak bisa menikmati seluruh potensi pasar yang ada. Ini menjadi tantangan besar bagi para pengusaha lokal, yang mulai menyadari bahwa Indonesia harus segera mengambil langkah strategis untuk meraih posisi yang lebih menguntungkan di pasar global.


Khalilur R Abdullah Sahlawiy: Membangun Indonesia sebagai Pemain Utama

Dari balik layar, ada sosok yang berani melawan arus ini—HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy. Seorang pengusaha perikanan asal Indonesia, Khalilur tak hanya melihat kondisi ini sebagai kesempatan bisnis, tetapi sebagai perjuangan untuk harga diri bangsa. Dengan semangat nasionalisme yang tinggi, ia memutuskan untuk mengubah jalannya industri perikanan Indonesia, khususnya lobster, kerapu, dan teripang, dengan menembus pasar perikanan terbesar di dunia: China.


“Vietnam bisa memanfaatkan potensi kita untuk mendominasi pasar global. Mengapa kita tidak bisa melakukannya?” ujar Khalilur dengan penuh semangat. Ia percaya bahwa Indonesia, dengan segala kekayaan alamnya, bisa menjadi pusat perikanan dunia—bukan hanya sebagai pemasok bahan baku, tetapi juga sebagai produsen utama komoditas berkualitas tinggi.


Langkah Besar Khalilur, Rencana Ekspansi BALAD Grup

Melalui kelompok usaha Bandar Laut Dunia (BALAD Grup), Khalilur menyusun rencana besar untuk tiga komoditas utama yang memiliki potensi luar biasa untuk memenuhi permintaan pasar dunia, terutama China:


1. Lobster: Khalilur berencana membuka hatchery di Indonesia untuk memperbanyak benih lobster. Selain itu, ia juga merencanakan budidaya miliaran lobster untuk ekspor langsung ke China. Walaupun tetap menjual sebagian benih ke Vietnam untuk pemasukan tambahan, tujuan utama adalah menciptakan rantai pasok yang lebih langsung dan menguntungkan bagi Indonesia.


2. Kerapu: Tidak hanya lobster, Khalilur juga menargetkan kerapu sebagai komoditas unggulan. Di Situbondo, Jawa Timur, ia membangun pusat hatchery untuk pemijahan kerapu, dengan target budidaya 50 juta ekor kerapu menggunakan 1.000 keramba. Ini menjawab permintaan besar dari pasar China yang membutuhkan ratusan ribu ton kerapu setiap tahun.


3. Teripang: Selain lobster dan kerapu, teripang juga menjadi komoditas unggulan yang tak kalah menguntungkan. Khalilur menggandeng petani lokal di Teluk Kangean (Madura) dan Maumere (NTT) untuk mengembangkan budidaya teripang premium yang dipasarkan ke seluruh dunia. Dengan kualitas terbaik, teripang Indonesia diproyeksikan menjadi salah satu produk unggulan yang mampu menembus pasar global.


Pasar China, Potensi Triliunan Rupiah Menanti

China, sebagai pasar perikanan terbesar di dunia, menawarkan peluang luar biasa bagi Indonesia. Potensi transaksi untuk lobster dan kerapu diperkirakan mencapai ribuan triliun rupiah, sementara teripang menyumbang potensi ratusan triliun. Pasar ini, yang terus berkembang, membutuhkan suplai yang besar dan berkualitas tinggi, yang dapat dipenuhi oleh Indonesia jika mampu mengoptimalkan industri perikanannya. Khalilur yakin bahwa dengan inovasi dalam budidaya dan kolaborasi internasional, Indonesia bisa merebut pangsa pasar yang selama ini didominasi negara lain.


Kerja Sama Tiga Negara: Indonesia, Vietnam, dan China

Khalilur tidak hanya berfokus pada ekspansi domestik, tetapi juga membangun kemitraan dengan negara-negara lain, terutama Vietnam dan China. Kerja sama ini diyakini dapat memberikan manfaat besar bagi ketiga negara. Indonesia dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar dari ekspor, Vietnam dapat terus memainkan peran penting dalam distribusi, dan China tetap menjadi pasar utama yang menjanjikan keuntungan luar biasa.


“Bismillah, perjuangan ini bukan hanya soal bisnis, tetapi juga soal harga diri bangsa. Indonesia harus menjadi jawara perikanan dunia!” tegas Khalilur, menegaskan bahwa upayanya lebih dari sekadar keuntungan ekonomi, tetapi juga untuk membangun kembali martabat Indonesia di mata dunia.


Kebangkitan Ekonomi Maritim Indonesia

Dengan visi besar ini, Indonesia kini berada di ambang kebangkitan ekonomi maritim yang sangat menjanjikan. Potensi sektor perikanan Indonesia yang luas, didukung oleh inovasi, kerja keras, dan semangat kebangkitan nasional, membuka peluang bagi Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi baru di pasar dunia. 


Di tengah tantangan dan persaingan global, Indonesia berpotensi menjadi negara dengan industri perikanan yang tak hanya menguntungkan tetapi juga membawa nama besar bangsa ke seluruh penjuru dunia.


Dengan semangat dan tekad untuk menjadikan Indonesia sebagai pemain utama dalam industri perikanan dunia, Khalilur dan para pengusaha lainnya kini mulai menorehkan jejak-jejak keberhasilan yang kelak menjadi kebanggaan bangsa. Indonesia, dengan segala potensi lautnya, siap meraih masa depan yang gemilang, tidak hanya sebagai negara penghasil bahan baku, tetapi sebagai pusat budidaya perikanan global yang tak tergoyahkan.


Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Membangun Kekuatan Ekonomi Maritim, BALAD Grup Berambisi Dominasi Pasar Lobster dan Kerapu

Trending Now