BALAD Grup Membangun Sentra Budidaya Lobster Terbesar, 7 Teluk Jadi pusat revolusi Maritim Nusantara

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:23 WIB Last Updated 2025-02-05T06:24:56Z


 HANOI, JBN Indonesia - Di tengah luasnya samudra Indonesia, sebuah revolusi perikanan budidaya sedang berlangsung. Bandar Laut Dunia Grup (BALAD Grup) hadir dengan misi besar: menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi maritim dunia. Dengan visi kejayaan maritim Nusantara, BALAD Grup kini resmi mengembangkan proyek budidaya lobster terbesar di Indonesia, dimulai dari gugusan teluk Kangean di Kabupaten Sumenep, Madura.


Langkah besar ini semakin nyata setelah BALAD Grup menerima permintaan resmi dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur untuk menempatkan 7 perusahaan Kerjasama Operasional (KSO - Joint Venture) di 7 teluk strategis di Desa Saobi, Kecamatan Kangayan.


Proyek ini bukan sekadar bisnis. Ini adalah perjalanan membangun kejayaan bahari Indonesia, membuka lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir, dan membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia adalah kekuatan maritim global yang tak terbendung.


7 Teluk untuk 7 Joint venture, strategi besar BALAD Grup

Tidak seperti proyek budidaya biasa, BALAD Grup menerapkan pendekatan progresif dan berkelanjutan. Setiap teluk akan dikembangkan dengan sistem bertahap, memastikan keseimbangan ekosistem dan optimalisasi produksi.


Tujuh Teluk Pilihan untuk Budidaya Lobster:

* Teluk Pangelek (sudah terpasang 1 keramba)
* Teluk Takat Campor
* Teluk Pulau Karanjang
* Teluk Pulau Malang
* Teluk Karenteng
* Teluk Pulau Taja'an
* Teluk Pulau Sabiteng


Pendekatan ini menegaskan bahwa budidaya lobster tidak hanya sekadar menebar benih dan memanen hasil. BALAD Grup menempatkan sumber daya, teknologi, dan investasi pada setiap teluk untuk menciptakan sistem budidaya yang efisien, modern, dan berkelanjutan.

🔹 Tahap awal: 1 keramba per teluk
🔹 Tahap kedua: 10 keramba per teluk
🔹 Tahap ketiga: 100 keramba per teluk
🔹 Target akhir: 700 keramba yang siap berproduksi
🔹 Ekspansi lebih lanjut: Disesuaikan dengan luas dan potensi teluk.


Dengan strategi ini, BALAD Grup tidak hanya mencetak volume produksi besar, tetapi juga memastikan setiap teluk berkembang secara optimal tanpa merusak ekosistem laut.


Lebih dari sekadar 7 teluk, BALAD Grup merancang pengembangan besar-besaran di seluruh gugusan teluk Kangean dengan total luasan hingga 121.000 hektar.


Yang lebih menarik, BALAD Grup tidak hanya berfokus pada lobster, tetapi juga mengembangkan konsep LOKETARU, yaitu budidaya perikanan terpadu dengan berbagai komoditas unggulan seperti :

Lobster, Kerapu, Kerang Kuning,Teripang, Anggur Laut, Rumput Laut, Udang Kipas.


Konsep ini tidak hanya meningkatkan diversifikasi produksi, tetapi juga membangun ekosistem industri yang lebih luas, dari sektor hulu hingga hilir.


Proyek di Kangean hanyalah langkah awal. Mei 2025, BALAD Grup akan melanjutkan ekspansi ke berbagai provinsi di Indonesia, termasuk:

Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Maluku, Bangka Belitung, Riau, Kepulauan Riau (Kepri), Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Barat, DKI Jakarta.


Dengan ekspansi ini, BALAD Grup akan menggerakkan roda ekonomi maritim Indonesia secara besar-besaran. Proyek ini tidak hanya membuka lapangan pekerjaan, tetapi juga meningkatkan daya saing ekspor perikanan Indonesia di pasar global.


Satu langkah besar yang akan memastikan keberlanjutan dan daya saing industri ini adalah hilirisasi. BALAD Grup tengah merancang pabrik pengolahan hasil laut, khususnya untuk rumput laut, lobster, dan ikan bernilai tinggi.

* Pabrik Rumput Laut → Produk turunan untuk kosmetik, farmasi, dan pangan.
* Pabrik Pengolahan Lobster & Kerapu → Produk ekspor dengan standar internasional.


Langkah ini akan membuat Indonesia tidak hanya dikenal sebagai negara penghasil perikanan mentah, tetapi juga pemimpin dalam industri produk olahan laut dengan nilai tambah tinggi.


Semua langkah ini bukan sekadar bisnis. Ini adalah perjuangan untuk menjadikan laut Indonesia sebagai pusat ekonomi dunia.


"Kami ingin melihat Indonesia menjadi kiblat baru ekonomi perikanan dunia. Potensi laut kita sangat besar, dan sudah saatnya kita mengelolanya dengan cara yang benar, berkelanjutan, dan menguntungkan bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy atau KP. Krendo Panulahar atau Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara, pemimpin BALAD Grup.


BALAD Grup berdiri di garis depan untuk memastikan bahwa kekayaan laut Indonesia benar-benar memberikan manfaat bagi bangsa dan negara.

Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • BALAD Grup Membangun Sentra Budidaya Lobster Terbesar, 7 Teluk Jadi pusat revolusi Maritim Nusantara

Trending Now