Kodim 0823/Situbondo Gelar Rakor Pacu Serapan Gabah dan Beras, Targetkan 11.600 Ton Hingga April 2025

Kamis, 27 Februari 2025 | 18:50 WIB Last Updated 2025-02-27T12:04:59Z

 

Upaya percepatan serapan gabah Kodim 0823/Situbondo gelar Rakor

SITUBONDO, JBN Indonesia – Dalam upaya mempercepat serapan gabah dan beras di Kabupaten Situbondo, Kodim 0823/Situbondo menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Percepatan Serapan Gabah (Sergab) di Aula Letnan Nidin, Jl. PB. Sudirman No. 32, Situbondo. Rakor ini dipimpin oleh Pasi Ter Kodim 0823, Kapten Arm Antonius Dwi Wardana, serta dihadiri oleh sekitar 80 peserta dari berbagai elemen terkait, termasuk unsur TNI, pemerintah daerah, Bulog, dan para petani. Kamis (27/02/2025).


Dandim 0823/Situbondo, Letkol Inf Alexander A.B., S.I.P., dalam sambutannya menegaskan bahwa ketahanan pangan adalah pilar utama dalam membangun kedaulatan nasional. Pemerintah saat ini menargetkan swasembada pangan tanpa ketergantungan impor beras, sehingga diperlukan sinergi dari semua pihak untuk mencapai target Sergab sebesar 11.600 ton hingga April 2025.


Dalam kesempatan tersebut, Dandim menjelaskan bahwa TNI memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Selain mendampingi petani dalam proses produksi, TNI juga terlibat dalam penyediaan infrastruktur pertanian, seperti irigasi dan pengeboran air, guna memastikan lahan pertanian tetap produktif.

“Kami tidak hanya mendorong petani untuk menjual hasil panennya ke Bulog, tetapi juga memastikan bahwa mereka mendapatkan dukungan maksimal dalam hal infrastruktur dan pendampingan. Ini bukan program paksaan, melainkan gerakan bersama untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan menjaga ketahanan pangan nasional,” ujar Letkol Inf Alexander.


Selain itu, Babinsa juga telah mendapatkan payung hukum resmi dalam mendampingi petani melalui penugasan dari Aster Kodam V/Brawijaya. Dengan demikian, keberadaan Babinsa di lapangan semakin memperkuat sinergi antara petani, pemerintah, dan Bulog.


Disisi lain, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Situbondo, Dadang Aris Bintoro, dalam laporannya menyebutkan bahwa target luas tanam di wilayahnya mencapai 65.112 hektare per tahun. Dengan luas tanam yang cukup besar, Kabupaten Situbondo diharapkan mampu menjadi salah satu lumbung pangan utama di Jawa Timur.


Sementara itu, Hesty Retno Kusumastuti, Pimpinan Cabang Perum Bulog KC Bondowoso, menyatakan bahwa Bulog siap bersinergi dalam program Sergab ini. Bulog menetapkan harga gabah bersih sebesar Rp12.000 per kilogram di gudang mereka, memberikan kepastian harga bagi petani dan mencegah permainan harga oleh tengkulak.


“Kami memahami bahwa harga jual yang stabil dan kepastian pembayaran sangat penting bagi petani. Oleh karena itu, kami terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk memastikan pembayaran dapat dilakukan secepat mungkin setelah panen,” ujar Hesty.


Dalam sesi diskusi, sejumlah petani mengungkapkan kendala yang mereka hadapi, terutama terkait prosedur yang dinilai masih terlalu rumit. Mereka berharap agar mekanisme penyerapan gabah bisa lebih sederhana, sehingga mereka tidak mengalami kesulitan dalam menjual hasil panennya ke Bulog.


Selain itu, petani juga menyoroti masalah pembayaran yang masih sering mengalami keterlambatan. Mereka berharap adanya sistem pembayaran yang lebih cepat agar mereka bisa segera mendapatkan hasil dari panennya untuk modal tanam berikutnya.


Menanggapi hal ini, pihak Bulog menyatakan komitmennya untuk terus berkoordinasi dengan pemerintah guna mencari solusi terbaik bagi para petani. Mereka juga membuka kemungkinan untuk melakukan penyederhanaan prosedur tanpa mengurangi aspek transparansi dan akuntabilitas.


Dandim 0823 kembali menegaskan bahwa program Sergab ini bukanlah bentuk pemaksaan kepada petani, melainkan sebuah upaya bersama untuk menciptakan ekosistem pertanian yang lebih sejahtera dan berkelanjutan. Dengan adanya subsidi dari pemerintah dan jaminan harga yang diberikan oleh Bulog, diharapkan petani dapat berpartisipasi dengan kesadaran penuh untuk menyukseskan program swasembada pangan ini.


“Keberhasilan program ini sangat bergantung pada kolaborasi semua pihak, termasuk petani sendiri. Kami ingin menciptakan sistem yang saling menguntungkan, di mana petani mendapatkan harga yang layak dan negara memiliki ketahanan pangan yang kuat,” pungkas Dandim.


Dengan adanya program ini, Kabupaten Situbondo diharapkan mampu menjadi contoh dalam upaya meningkatkan serapan gabah dan mewujudkan ketahanan pangan nasional. Kolaborasi antara TNI, pemerintah, Bulog, dan petani menjadi kunci utama dalam mencapai target yang telah ditetapkan.

Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Kodim 0823/Situbondo Gelar Rakor Pacu Serapan Gabah dan Beras, Targetkan 11.600 Ton Hingga April 2025

Trending Now