Perjalanan Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara dalam Membangun Kejayaan Maritim Nusantara

Selasa, 04 Februari 2025 | 21:19 WIB Last Updated 2025-02-04T18:46:56Z

 


HANOI, VIETNAM, JBN Indonesia – Senja mulai merayap di langit Hanoi. Dari balkon kamar 302 Intercontinental West Lake, Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara berdiri tegak, memandang tenang ke arah danau yang luas. Angin sore berembus pelan, seolah membawa pesan dari masa lalu dan masa depan tentang perjalanan panjang yang telah ditempuh, serta visi besar yang akan segera terwujud.


Sejak April 2024, beliau telah merintis usaha budidaya lobster di Indonesia dan Vietnam. Dalam setahun terakhir, jalan yang ditempuh tidaklah mudah. Berbagai tantangan regulasi, perizinan, hingga membangun kemitraan lintas negara harus dilewati dengan penuh ketelitian. Kini, pada Februari 2025, satu fase penting telah dituntaskan, seluruh urusan administrasi di Vietnam resmi selesai. Ini bukan sekadar pencapaian bisnis, tetapi juga titik awal menuju ekspansi lebih besar di Asia Tenggara.


Dengan selesainya tahapan administrasi di Vietnam, Maret 2025 menjadi tonggak sejarah baru bagi BALAD Grup. Bersama tujuh mitra joint venture (JV) dari Vietnam, BALAD Grup akan mulai menjalankan budidaya lobster secara penuh di dua negara sekaligus. Ini adalah langkah nyata dalam membangun ekosistem maritim berkelanjutan dengan pendekatan modern berbasis teknologi.


Lebih dari sekadar bisnis, inisiatif ini adalah wujud nyata dari komitmen Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara dalam membangun kejayaan maritim Nusantara. Sebagai cicit Pangeran Kanduruhan, Raja Sumenep, serta keturunan Sultan Fatah dari Kesultanan Demak dan Prabu Brawijaya V dari Majapahit, beliau memahami betul bahwa kejayaan Indonesia di masa lalu bertumpu pada kekuatan maritimnya. Kini, dengan semangat yang sama, kejayaan itu siap dibangkitkan kembali.


Setelah fondasi di Vietnam terbentuk, sejak Mei 2025, inisiatif besar lainnya akan dimulai. LOKETARU, sebagai ekosistem budidaya laut berkelanjutan, akan mulai beroperasi di berbagai teluk strategis di Indonesia. Wilayah-wilayah yang telah dipetakan untuk pengembangan meliputi:

Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi Utara, Kepulauan Riau, Maluku, Bangka Belitung, Riau, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan berbagai lokasi potensial lainnya

Tidak hanya fokus pada budidaya lobster, LOKETARU juga akan mengembangkan komoditas laut unggulan lainnya, seperti:
Kerapu, Kerang Kuning, Teripang, Anggur Laut, Rumput Laut, Udang Kipas


Pendekatan yang diterapkan adalah kombinasi antara metode tradisional yang diwariskan leluhur dengan teknologi modern yang mampu meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan. Dengan strategi ini, LOKETARU bukan hanya menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat pesisir, tetapi juga menjadi model bagi pengelolaan sumber daya laut yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.


Pemilihan bulan Mei sebagai waktu peluncuran LOKETARU bukan tanpa alasan. Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara adalah sosok yang memahami ritme kehidupan masyarakat dan bisnis. Strateginya disusun dengan penuh perhitungan dimana;

Maret 2025 bertepatan dengan bulan Ramadhan, di mana fokus umat Muslim lebih banyak tertuju pada ibadah.

April 2025 adalah masa Lebaran, saat keluarga berkumpul dan momen kebersamaan menjadi prioritas.

Mei 2025 adalah waktu yang tepat untuk kembali bergerak dengan energi penuh dan semangat baru.


Dengan momentum ini, LOKETARU akan diluncurkan secara masif, membawa angin perubahan bagi industri maritim Indonesia.


Sebagai seorang visioner, Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara memahami bahwa rutinitas bukan lagi ranahnya. Setelah sistem bisnis dan operasional berjalan dengan baik, ia telah menyiapkan ratusan direksi untuk menjalankan BALAD Grup dan seluruh ekosistemnya dengan profesionalisme tinggi.


Kini, fokusnya bukan lagi pada operasional sehari-hari, melainkan pada penciptaan hal-hal baru yang belum pernah ada sebelumnya. Ia menyebutnya sebagai "Creatio Ex Nihilo" menciptakan sesuatu dari ketiadaan.


"Rutinitas bukan lagi wilayah saya. Biarlah itu menjadi tugas para direksi. Saya akan melangkah lebih jauh, menciptakan sesuatu yang benar-benar baru," ungkapnya dengan penuh keyakinan.


Setelah budidaya di Indonesia dan Vietnam berjalan sesuai rencana, perjalanan besar berikutnya telah menanti. Hongkong, China, dan Singapura akan menjadi panggung baru bagi visi besar Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara.


Apa yang akan diciptakan di sana? Itu masih menjadi rahasia. Namun, satu hal yang pasti, apa yang sedang dirancang akan menjadi kejutan besar bagi dunia bisnis dan ekonomi maritim internasional.


"Silakan lihat nanti karya dan kerja saya di Hongkong, China, dan Singapura. Saya sedang mengkreasi sesuatu dalam perjalanan bisnis kali ini," ujarnya penuh teka-teki.


Dari Hanoi, seorang pemimpin dengan warisan sejarah yang panjang sedang merancang masa depan kejayaan maritim Nusantara. Bagi Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara, ini bukan sekadar bisnis, melainkan misi besar untuk membangkitkan kembali kejayaan Indonesia.


Dengan penuh keyakinan, beliau menutup visinya dengan harapan besar,"Saya bayangkan Indonesia semakin Jaya. Saya bayangkan Indonesia semakin Raya. Saya bayangkan Indonesia semakin Jaya Raya." pungkasnya.


Sebagai tambahan informasi, Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara merupakan Cicit Pangeran Kanduruhan, Raja Sumenep, juga
Keturunan Sultan Fatah, Sultan Demak serta merupakan Keturunan Prabu Brawijaya V, Raja Majapahit


Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Perjalanan Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara dalam Membangun Kejayaan Maritim Nusantara

Trending Now