Tertarik Budidaya Lobster Milik BALAD Grup, Pengusaha China dan Singapura Ngebet Datang ke Indonesia

Senin, 17 Februari 2025 | 19:38 WIB Last Updated 2025-02-17T12:39:01Z

 

Owner HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy bersama para direksi dalam jumpa pers di Situbondo


SITUBONDO, JBN Indonesia.com – Industri budidaya perikanan di Indonesia semakin menunjukkan taringnya di kancah internasional. Salah satu yang menjadi pusat perhatian dunia adalah BALAD Grup, perusahaan yang kini berkembang pesat dengan budidaya Lobster, Kerapu, Kerang Kuning, Teripang, Anggur Laut, Rumput Laut, dan Udang Kipas (LOKETARU). Senin (17/02/2025).

BALAD Grup menerima kunjungan 13 pengusaha ternama dari China dan Singapura yang tertarik dengan inovasi budidaya yang dikembangkan di perairan Situbondo dan Kangean, Sumenep, Madura. Kedatangan mereka bukan sekadar kunjungan biasa, tetapi sebagai langkah awal menuju kolaborasi bisnis skala besar yang berpotensi mengubah peta industri perikanan global.

Kedatangan para pengusaha ini berawal dari informasi yang mereka peroleh tentang berkembangnya budidaya lobster di Indonesia. Namun, yang menarik perhatian mereka adalah fakta bahwa BALAD Grup-lah yang mengembangkan usaha ini dengan skala besar dan visi global.

HRM Khalilur R Abdullah Sahlawiy, atau yang lebih dikenal sebagai Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara, menjelaskan bahwa ia tidak langsung menerima ajakan kerjasama begitu saja. Ia ingin memastikan bahwa para pengusaha ini benar-benar memiliki rekam jejak yang solid di negaranya masing-masing.

"Saat mereka menghubungi saya dan menyatakan ketertarikannya untuk bekerjasama, saya tidak langsung menyetujuinya. Saya ingin memastikan apakah mereka benar-benar pengusaha ternama atau hanya sekadar perantara. Maka saya sendiri yang berangkat ke China dan Singapura untuk melihat langsung perusahaan mereka," ujarnya.

Setelah melakukan pertemuan dan melihat kredibilitas mereka, barulah Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara mengundang mereka ke Indonesia. Hal ini dilakukan agar mereka dapat melihat langsung proses budidaya yang sedang berjalan dan memahami bagaimana skala bisnis yang sedang dibangun oleh BALAD Grup.

"Saya tidak ingin ada dusta di antara kita. Saya ingin mereka melihat sendiri bagaimana budidaya kami berjalan, sehingga mereka yakin dengan apa yang kami lakukan. Bisnis ini bukan sekadar omongan, tetapi harus ada bukti nyata," tambahnya.

Membangun Infrastruktur Besar untuk Budidaya Skala Dunia

BALAD Grup tidak main-main dalam mengembangkan bisnis budidaya ini. Sebanyak 50 kotak keramba telah disiapkan untuk ditebari 12.500 benih bening lobster (BBL) di Teluk Kangean, Sumenep, Madura.

"Itu baru awal. Saat ini kita juga sedang menyiapkan tambahan 10.000 keramba lagi. Untuk mendukung ini, kami akan memberdayakan pengrajin mebel di Situbondo agar mereka ikut berperan dalam pembuatan keramba. Ini bukan hanya bisnis, tetapi juga upaya membangun ekonomi masyarakat lokal," jelasnya.

Investasi besar juga dilakukan di sektor pendukung. BALAD Grup telah membeli lahan strategis di dekat pantai di Desa Gelung, Situbondo, dan membangun hatchery (tempat pembenihan) dengan investasi lebih dari Rp 2 miliar. Langkah ini diambil untuk memastikan ketersediaan benih yang berkualitas tinggi dan keberlanjutan budidaya dalam jangka panjang.

Dalam setiap bisnis yang dijalankan, Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara selalu berpegang teguh pada prinsip DABATUKA (Demi Allah! Bumi Aku Taklukkan Untuk Kemanusiaan).

"Saya membangun bisnis ini bukan untuk memperkaya diri sendiri, tetapi untuk memberikan manfaat bagi banyak orang. Saya ingin orang Situbondo menjadi raja di tanahnya sendiri, bukan sekadar penonton di negeri sendiri. Kita harus menunjukkan bahwa pengusaha Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata," tegasnya.

Optimisme yang tinggi membuatnya yakin bahwa dalam tiga tahun ke depan, bisnis budidaya lobster ini akan mencapai omset Rp 1.000 triliun. Ini bukan sekadar angka kosong, tetapi target realistis yang didukung dengan infrastruktur yang kuat dan pasar global yang terus berkembang.

Melayani Buyer Seperti Raja: Bukti Kelas Dunia BALAD Grup
Kedatangan 13 pengusaha dari China dan Singapura disambut dengan jamuan luar biasa. Mereka diinapkan di Hotel Sheraton Surabaya, dijemput langsung dari bandara, dan semua kebutuhan mereka selama di Indonesia ditanggung sepenuhnya oleh BALAD Grup.

Hal ini bukan tanpa alasan. Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara ingin menunjukkan bahwa pengusaha Indonesia tidak boleh bermental pengemis.

"Saya pernah ke China dan Singapura untuk menemui mereka. Saat itu, saya yang membayar semua makan dan transportasi, bukan mereka. Mereka sempat kaget dan bertanya kenapa saya yang membayar, padahal saya tamu di negara mereka. Saya jawab dengan tegas: Saya Pengusaha Indonesia! Begitu juga saat mereka datang ke Indonesia, saya pastikan mereka tidak mengeluarkan sepeser pun. Saya ingin mereka tahu bahwa kita adalah bangsa besar dengan pengusaha-pengusaha yang berkelas dunia," ungkapnya.

Selanjutnya, Pada Selasa, 18 Februari 2025, rombongan buyer dari China dan Singapura bersama 20 tim BALAD Grup akan bertolak ke Kangean, Sumenep, untuk meninjau dan menebar 12.500 BBL di keramba yang telah disiapkan.

Perjalanan ini akan dilakukan menggunakan kapal yacht mewah berkapasitas 35 orang, yang telah disiapkan khusus untuk memastikan perjalanan berjalan nyaman dan eksklusif.

Dengan semua langkah besar yang sudah diambil, BALAD Grup tidak hanya membuktikan diri sebagai pemimpin dalam industri budidaya perikanan di Indonesia, tetapi juga sebagai pemain utama di tingkat global.

"Ini baru permulaan. Kami akan terus membangun dan menaklukkan dunia dengan kejayaan maritim Indonesia," tutup Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara dengan penuh semangat. (Joe JBN).


Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Tertarik Budidaya Lobster Milik BALAD Grup, Pengusaha China dan Singapura Ngebet Datang ke Indonesia

Trending Now