JAKARTA, JBN Indonesia – Industri perikanan budidaya Indonesia semakin menunjukkan tajinya di kancah internasional. Salah satu pionir utama di bidang ini, HRM. Khalilur R Abdullah Sahlawiy, Kanjeng Pangeran (KP) Krendo Panulahar, atau yang akrab disapa Haji Lilur, menegaskan komitmennya untuk membawa produk perikanan Indonesia menembus pasar global. Setelah sukses menanamkan jejak di Vietnam, China–Hongkong, dan Singapura, kini Jepang dan Amerika Serikat menjadi target ekspansi berikutnya. Senin (10/03).
Sebagai Creator, Founder, dan Owner BALAD Grup, Haji Lilur memiliki visi besar untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat kekuatan perikanan budidaya dunia. Dengan budidaya LOKETARU (Lobster, Kerapu, Kerang, Kepiting, Teripang, Anggur Laut, Rajungan, Rumput Laut, dan Udang) yang dilakukan secara masif di Gugusan Teluk Kangean dan berbagai wilayah maritim Nusantara, ia yakin bahwa Indonesia mampu bersaing dan bahkan mendominasi pasar global.
Dalam pernyataannya, Haji Lilur mengakui bahwa ekspansi ke pasar global masih dalam tahap awal, meskipun langkah besar sudah berhasil dilakukan di tiga negara utama di Asia.
"Kami sudah berhasil menembus pasar Vietnam, China, Hongkong, dan Singapura. Namun, saya merasa belum maksimal dalam menaklukkan pasar dunia. Oleh karena itu, dalam empat bulan ke depan, saya akan fokus menerobos pasar di dua negara lagi: Jepang dan Amerika Serikat," tegasnya.
Langkah ini bukan sekadar ambisi kosong. Dengan jaringan bisnis yang telah terbangun kuat di Vietnam, Singapura, dan China, Jhi Lilur merasa yakin bahwa penetrasi ke Jepang dan Amerika Serikat dapat dilakukan dalam waktu singkat. Ia menargetkan bahwa dalam tiga bulan (April-Juni 2025), BALAD Grup akan menaklukkan kedua pasar tersebut.
"Kami akan memulai ekspansi di bulan April, memperkuat jaringan di bulan Mei, dan merajai pasar di bulan Juni. Ini adalah strategi yang telah kami siapkan dengan matang," bebernya.
Dengan luasnya wilayah budidaya BALAD Grup, terutama di Gugusan Teluk Kangean yang melimpah sumber dayanya, ekspansi ke pasar baru bukan sekadar peluang, tetapi juga kebutuhan strategis.
Menembus pasar Jepang dan Amerika Serikat tentu bukan tugas mudah. Kedua negara ini dikenal memiliki standar tinggi dalam industri perikanan dan sistem perdagangan yang kompleks. Namun, Jhi Lilur sudah memiliki strategi yang jelas untuk menaklukkan tantangan tersebut.
Menjalin Kemitraan Strategis
BALAD Grup telah menjalin komunikasi dengan berbagai mitra potensial di Jepang dan Amerika Serikat. Kerjasama ini mencakup importir, distributor, serta pemilik jaringan restoran dan supermarket yang membutuhkan pasokan produk perikanan berkualitas tinggi.
Sertifikasi dan Standarisasi Internasional
Jepang dan Amerika Serikat memiliki regulasi ketat terkait kualitas dan keamanan pangan. Oleh karena itu, BALAD Grup tengah mengamankan berbagai sertifikasi internasional, termasuk HACCP, ISO 22000, dan sertifikasi organik, guna memastikan produk perikanannya dapat diterima di pasar global.
Branding dan Promosi Agresif
Selain kualitas, branding yang kuat menjadi kunci sukses di pasar internasional. BALAD Grup berencana melakukan kampanye pemasaran besar-besaran, termasuk partisipasi dalam pameran perikanan internasional, kolaborasi dengan chef terkenal, serta strategi digital marketing yang menyasar konsumen Jepang dan Amerika Serikat.
Penguatan Rantai Distribusi
Untuk memastikan kelancaran ekspor, BALAD Grup juga tengah memperkuat jaringan logistiknya dengan membangun pusat distribusi dan cold storage di titik-titik strategis. Ini akan memastikan produk tetap segar dan memiliki daya saing tinggi di pasar global.
Di balik ambisi besar ini, Jhi Lilur menegaskan bahwa perjuangannya bukan sekadar untuk keuntungan pribadi, tetapi juga untuk kebangkitan ekonomi maritim Indonesia. Dengan prinsip DABATUKA (Demi Allah! Bumi Aku Taklukkan Untuk Kemanusiaan), ia bertekad menjadikan perikanan budidaya sebagai pilar utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan nelayan Nusantara.
"Indonesia adalah negara maritim dengan kekayaan laut yang luar biasa. Saya ingin memastikan bahwa kekayaan ini dikelola secara profesional dan mampu bersaing di tingkat global. Kita tidak hanya menjadi penonton, tetapi pemain utama dalam industri perikanan dunia," tegasnya.
Dengan semangat Bismillahi Wa ‘Ala Millati Rasulillah, Jhi Lilur dan BALAD Grup siap mengukir sejarah baru. Jepang dan Amerika Serikat akan menjadi medan pertempuran berikutnya, dan dalam waktu tiga bulan, pasar perikanan budidaya dunia akan merasakan kehadiran Indonesia sebagai kekuatan baru.
Salam Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.
Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia