BALAD Grup Mengguncang Dunia, Kontrak Perikanan Tiga Negara Paripurna

Jumat, 28 Maret 2025 | 10:53 WIB Last Updated 2025-03-28T03:57:37Z

 


SHENZHEN CHINA, JBN Indonesia  - PT Bandar Laut Dunia Grup (BALAD Grup) kembali mencatatkan sejarah dalam industri perikanan budidaya di Indonesi,  sebuah raksasa perikanan budidaya yang menaungi ratusan anak perusahaan, berhasil menyelesaikan Kontrak Besar Perikanan Budidaya LOKETARU di Tiga Negara, yaitu Singapura, China, dan Vietnam. Jumat (28/03).


Tiga jenis kontrak utama yang telah berhasil dirampungkan:


Kontrak Jual Beli Produk LOKETARU – Menjamin ekspor hasil perikanan budidaya Indonesia ke pasar internasional.


Kontrak Kerja Sama Pembangunan Pabrik Pengolahan LOKETARU – Meningkatkan nilai tambah hasil laut melalui industri pengolahan modern.


Kontrak Persiapan Puluhan Anak Perusahaan BALAD Grup untuk IPO (Initial Public Offering) – Membuka akses pendanaan global untuk mempercepat ekspansi usaha.


Dengan keberhasilan ini, BALAD Grup tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pemimpin industri perikanan budidaya, tetapi juga menegaskan bahwa Indonesia siap menjadi pemain utama dalam sektor ini di kancah dunia.


Sejak April 2025, BALAD Grup telah memulai proyek raksasa budidaya perikanan di Gugusan Teluk Kangean dengan luas 90.000 hektare. Proyek ini akan menjadi pusat budidaya perikanan terbesar di Asia, bahkan dunia.


Pembagian Area Budidaya (90.000 Ha) di Gugusan Teluk Kangean:

Rumput Laut: 50.000 Ha

Lobster: 8.000 Ha

Kerapu: 5.000 Ha

Teripang: 2.500 Ha

Udang Mantis: 5.000 Ha

Udang Kipas: 5.000 Ha

Kerang: 2.500 Ha

Anggur Laut: 2.000 Ha

Tongkol: 5.000 Ha

Kepiting: 2.500 Ha

Rajungan: 2.500 Ha


Dengan total luas 90.000 hektare, kawasan ini akan menjadi episentrum baru perikanan budidaya dunia, setara dengan proyek perikanan skala raksasa di Norwegia dan Jepang.


Salah satu dampak terbesar dari proyek ini adalah penciptaan 500.000 lapangan pekerjaan bagi masyarakat pesisir, nelayan tradisional, dan tenaga kerja muda Indonesia selama periode 2025-2030. Dengan program pemberdayaan yang dirancang BALAD Grup, masyarakat lokal akan mendapat pelatihan keterampilan budidaya, pengolahan hasil laut, hingga manajemen bisnis perikanan.


Kanjeng Pangeran Edo Yudha Negara, Founder dan Owner BALAD Grup, menegaskan bahwa visi besar ini tidak hanya untuk membangun bisnis, tetapi juga untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.



“Indonesia harus menjadi kiblat baru perikanan budidaya dunia! Kami akan memastikan industri ini dikuasai oleh bangsa sendiri, menyejahterakan nelayan, dan membawa kejayaan maritim Nusantara ke level tertinggi.” ujar pria yang juga akrab disapa Gus Lilur itu.


Dengan keberhasilan kontrak internasional, pembangunan pusat budidaya terbesar, serta penciptaan ratusan ribu lapangan kerja, BALAD Grup telah membuktikan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk mendominasi industri perikanan global.


Keberhasilan BALAD Grup dalam merampungkan kontrak dengan tiga negara sekaligus menegaskan bahwa Indonesia kini telah berada di garis depan industri perikanan budidaya global.


Dunia kini mulai mengakui bahwa Gugusan Teluk Kangean bukan sekadar wilayah pesisir biasa, melainkan lumbung emas biru yang akan menjadi pusat produksi dan distribusi hasil laut berkualitas tinggi untuk dunia.


Dengan moto “Demi Allah! Bumi Aku Taklukkan untuk Kemanusiaan” (DABATUKA), BALAD Grup tidak sekadar membangun bisnis, tetapi juga membangun peradaban maritim baru untuk kejayaan Indonesia.


Dapatkan Berita Terupdate dari JBN Indonesia
Hak Jawab dan Hak Koreksi melalui email: jbnredaksi@gmail.com
- Pihak yang merasa dirugikan atas pemberitaan ini dapat mengajukan sanggahan/hak jawab.
- Masyarakat pembaca dapat mengajukan koreksi terhadap pemberitaan yang keliru.

Follow Instagram @jbnindonesia dan Fanspage JBN Indonesia
iklan
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • BALAD Grup Mengguncang Dunia, Kontrak Perikanan Tiga Negara Paripurna

Trending Now